Wanita Itu Selain Cantik Tapi Juga Bisa Mematikan Lho. Ini Buktinya!
NOTESIAGOY - Tidak banyak negara yang menempatkan wanita di dalam unit pasukan khusus militernya. Namun, beberapa negara berikut ini justru memiliki pasukan khusus wanita yang cukup tangguh di medan perang, bahkan terkenal cukup mematikan.
Kita mulai dari Israel. Negara ini bisa dibilang sangat legowo untuk mempersilakan wanita bergabung di seluruh unit kesatuan militernya. Bahkan, negara zionis itu banyak memiliki wanita penerbang jet tempur dan pasukan khusus yang semua anggotanya adalah wanita.
Hasil kajian internal tentara Israel menunjukkan personil perempuan ternyata lebih disiplin dan punya kemampuan menembak di atas rata-rata rekan lelakinya. Ada beberapa tim khusus perempuan di deretan regu elit militer Israel. Misalnya Unit 669, YABAN, maupun Oketz.
Kemudian negara tetangga kita, Australia telah mengizinkan wanita masuk ke dalam militer mereka sejak tahun 80-an. Tapi mereka tidak bisa bergabung ke dalam unit tempur.
Namun, pada tahun 2013, larangan tersebut dicabut oleh pemerintah Australia. Hasilnya, kini ada 60 perempuan yang masuk ke unit-unit tempur. Sepertiganya masuk kualifikasi untuk bergabung dengan pasukan khusus taktis antiteror, yakni 1st Commando Regiment.
Negara tetangga Amerika Serikat juga lebih maju untuk urusan membuka peluang wanita bergabung dengan militer. Pada 1989, perempuan boleh bergabung dengan divisi tempur, kecuali unit kapal selam.
Pada 2000, tidak ada lagi larangan. Hasilnya, perempuan punya kedudukan penting dalam pasukan tempur Kanada. Satu perempuan kini menjadi laksamana muda, memimpin kapal perang utama negara persemakmuran Inggris itu. Ada pula wanita yang menjadi kepala unit pasukan khusus, membawahi para lelaki.
Ada satu unit pasukan khusus, yakni Canadian Special Operations Regiment (CSOR), memiliki anggota perempuan, dari total 99 perempuan yang masuk unit tempur. Pada 2006, seorang personil unit tempur khusus wanita Kanada tewas saat kontak senjata dengan Taliban.
Kita mulai dari Israel. Negara ini bisa dibilang sangat legowo untuk mempersilakan wanita bergabung di seluruh unit kesatuan militernya. Bahkan, negara zionis itu banyak memiliki wanita penerbang jet tempur dan pasukan khusus yang semua anggotanya adalah wanita.
Hasil kajian internal tentara Israel menunjukkan personil perempuan ternyata lebih disiplin dan punya kemampuan menembak di atas rata-rata rekan lelakinya. Ada beberapa tim khusus perempuan di deretan regu elit militer Israel. Misalnya Unit 669, YABAN, maupun Oketz.
Kemudian negara tetangga kita, Australia telah mengizinkan wanita masuk ke dalam militer mereka sejak tahun 80-an. Tapi mereka tidak bisa bergabung ke dalam unit tempur.
Namun, pada tahun 2013, larangan tersebut dicabut oleh pemerintah Australia. Hasilnya, kini ada 60 perempuan yang masuk ke unit-unit tempur. Sepertiganya masuk kualifikasi untuk bergabung dengan pasukan khusus taktis antiteror, yakni 1st Commando Regiment.
Negara tetangga Amerika Serikat juga lebih maju untuk urusan membuka peluang wanita bergabung dengan militer. Pada 1989, perempuan boleh bergabung dengan divisi tempur, kecuali unit kapal selam.
Pada 2000, tidak ada lagi larangan. Hasilnya, perempuan punya kedudukan penting dalam pasukan tempur Kanada. Satu perempuan kini menjadi laksamana muda, memimpin kapal perang utama negara persemakmuran Inggris itu. Ada pula wanita yang menjadi kepala unit pasukan khusus, membawahi para lelaki.
Ada satu unit pasukan khusus, yakni Canadian Special Operations Regiment (CSOR), memiliki anggota perempuan, dari total 99 perempuan yang masuk unit tempur. Pada 2006, seorang personil unit tempur khusus wanita Kanada tewas saat kontak senjata dengan Taliban.
Tidak ada komentar: