Inilah Haq Kesaktian Pemerintah Indonesia, Pesawat Sukhoi Pun Bisa Ditukar dengan Kerupuk
NOTESIAGOY - Indonesia memang negara yang sakti. Bukan hanya karena negara kita ini merayakan kesaktian pancasila setiap tanggal 1 Oktober, namun juga karena pemerintah kita dapat menego pesawat tempur kebanggaan Rusia, Sukhoi, dengan makanan kebanggaan rakyat Indonesia, kerupuk. Kabar ini telah dibenarkan oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukito.
Enggar menyatakan benar adanya bahwa Pemerintah Indonesia akan meminta Rusia untuk menukarkan pesawat Sukhoi buatannya dengan kerupuk khas Indonesia.
Sumber foto: www.hindustantimes.com
Pemerintah kita memang sejak beberapa waktu lalu berniat akan menambah kekuatan angkatan udara Indonesia dengan pesawat Sukhoi SU-35 buatan Rusia. Pemerintah Indonesia berencana untuk membeli 11 unit pesawat Sukhoi SU-35 senilai 570 juta dollar Amerika.
Namun, sesuai dengan ketetapan UU Nomor 16 tahun 2012, maka pembelian Sukhoi harus dibarengi dengan imbal beli sebanyak 50% dari nilai kontrak jual beli pesawat Sukhoi tersebut. Sistem pembelian ini pun sudah disetujui oleh pihak BUMN Rusia, Rostec, yang memproduksi pesawat tempur Sukhoi, melalui penandatanganan Memo of Understanding atau MOU.
Sumber foto: wall.alphacoders.com
Setelah MOU ditandatangani, kini pemerintah Indonesia sedang mendata komoditas apa saja yang dapat ditawarkan untuk ditukar dengan sebelas pesawat Sukhoi. Salah satu dari komoditas yang akan ditawarkan ke Rusia adalah kerupuk.
Pemerintah memutuskan untuk menawarkan kerupuk sebagai komoditas yang akan dibarter dengan pesawat Sukhoi karena menurut Enggar, kerupuk memiliki nilai tambah dan merupakan salah satu komoditas ekspor yang digemari di luar negeri, terutama di negara-negara Afrika.
Sumber foto: food.idntimes.com
Selain kerupuk, terdapat komoditas-komoditas lainnya, seperti kopi, gula, furniture, rempah-rempah, hingga produk industri pertahanan yang diproduksi oleh PT Pindad.
Daftar komoditas ekspor Indonesia dan nilainya akan segera disampaikan kepada pihak Rusia dan jika mendapat persetujuan, maka akan dilanjutkan dengan pembuatan surat kontrak jual beli.
Sumber foto: www.rumahmesin.com
Meski mungkin kedengarannya sangat aneh dan mustahil untuk menukar Sukhoi dengan kerupuk, namun nyatanya pemerintah Indonesia dengan bangga menyebut kerupuk sebagai salah satu komoditas ekspor Indonesia.
Tampaknya, kita memang sepatutnya mulai bangga dengan kekayaan kuliner dalam negeri. Nggak cuma Indomie, sekarang ternyata produk kuliner dalam negeri pun mulai merambah pasar internasional dan menjadi komoditas ekspor yang cukup digemari.
Nah, pertanyaannya kini adalah dibutuhkan berapa banyak kerupuk agar nilainya setara dengan satu pesawat Sukhoi? Hmm, mari kita tunggu kelanjutan berita transaksi sukhoi dan kerupuk selanjutnya.
Tidak ada komentar: