Ads Top

Inilah Kenapa Kebanyakan Pasien Kanker Jadi Sangat Kurus

malnutrisi

NOTESIAGOY - Malnutrisi menjadi permasalahan utama yang rentan dialami pasien kanker. Kondisi malnutrisi bisa berupa kekurangan atau kelebihan nutrisi.

Pada pasien kanker hati atau kanker paru-paru, malnutrisi sudah dialami sebelum mereka melakukan pengobatan dan perawatan kanker. Hal ini bisa terlihat dari contoh kasus seorang laki-laki berusia 59 tahun.

"Laki-laki yang belum melakukan kemoterapi ini mengalami malnutrisi sejak 5 bulan lalu. Dia didiagnosis terkena kanker paru-paru. Sebelum didiagnosis kanker paru-paru, laki-laki ini suka main bulu tangkis 3 hari sekali," kata dr Noorwati S.SpPD, KHOM, Dokter Spesialis Hematologi Onkologi RS Kanker Dharmais dalam pemaparan singkatnya acara Pemenuhan Nutrisi pada Pasien Kanker di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Rabu (30/8/2017) lalu.

Terjadinya malnutrisi karena asupan nutrisi tidak mencukupi. Tak hanya sebelum menjalani pengobatan kanker, malnutrisi juga dialami pasien kanker setelah melakukan kemoterapi dan radioterapi.


Tubuh berubah sangat kurus

Gejala malnutrisi pada pasien kanker dimulai dari kehilangan nafsu makan (anoreksia). Pasien juga mengalami mual dan muntah. Indera pengecap kurang bekerja baik merasakan makanan. Rasa makanan yang mungkin hambar atau tidak enak di lidah akan membuat pasien kanker enggan makan.

Pada tahap yang parah, pasien akan mengalami purunan berat badan drastis. Kondisi pada pasien kanker ini disebut kaheksia.

"Mula-mula lemak akan hilang. Lalu otot akan hilang. Pasien pun menjadi sangat kurus hingga tulangnya terlihat jelas," lanjut dr Noorwati.

Kehilangan lemak dan otot juga dipengaruhi aktifnya sel kanker yang menggerogoti tubuh pasien. Sel kanker mengambil zat pada otot untuk kebutuhan energi tumbuhnya sel kanker itu sendiri.

Untuk tindakan lebih lanjut, dokter dapat mengambil keputusan, apakah pasien harus diberikan makan lewat selang mulut atau membuat selang di perut, yang menembus ke sistem pencernaan.


Efek Buruk Malnutrisi pada Pasien Kanker Bisa Sebabkan Kematian

malnutrisi

Kondisi berat badan turun dapat terjadi pada pasien kanker. Gejala penurunan berat badan yang disebut kaheksia ini terjadi karena pasien kanker mengalami malnutrisi.

Malnutrisi berupa kekurangan atau kelebihan nutrisi bisa dialami sebelum, selama, dan setelah pengobatan kanker. Pasien akan kehilangan nafsu makan sehingga berat badannya turun drastis.

Ditemui wartawan dalam acara "Pemenuhan Nutrisi pada Pasien Kanker" di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Rabu (30/8/2017) lalu, dr Noorwati S.SpPD, KHOM mengatakan, dampak yang terjadi dari malnutrisi.

"Pasien akan semakin kurus. Otot dan lemaknya hilang. Penyebabnya bukan hanya malnutrisi saja, melainkan sel kanker yang membutuhkan zat dari otot dan lemak sebagai energi," jelas dr Noorwati, yang juga Dokter Spesialis Hematologi Onkologi RS Kanker Dharmais.

Jika kaheksia tidak segera ditangani, maka pasien sulit kembali ke berat badan normal.


Risiko kematian

Dampak berbahaya dari malnutrisi pada pasien kanker yakni memengaruhi pengobatan dan perawatan kanker yang dilakukan. Kemoterapi dan radioterapi tidak akan bekerja efektif.

"Pasien kanker juga bisa sakit terus menerus dan tidak sembuh-sembuh. Energi hilang, badan lemas. Bahkan ke kamar mandi saja tidak bisa. Tidak bisa komunikasi juga," ucap dr Noorwati.

Selain itu, tingkat harapan hidup menurun. Risiko kematian akan semakin meningkat. Untuk menghindari malnutrisi pada pasien kanker, makanan yang diberikan harus bervariasi. Hal ini demi menggugah selera untuk makan.

Sebenarnya, tidak ada batasan dan pantangan dalam mengonsumsi makanan. Pasien kanker bisa makan apa saja (selama makanan tersebut sehat). Misalnya, perbanyak makan buah.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.