Kisah Hedy Lamarr, si Cantik yang Temukan Sistem Bluetooth hingga WiFi
Hedy Lamarr | Sumber foto: intel.com
NOTESIAGOY - Internet kini menjadi jaringan yang diandalkan oleh pengguna smartphone. Tanpa jaringan tersebut, perangkat itu bisa saja kehilangan julukannya sebagai ponsel cerdas.
Jaringan itu semakin digandrungi pengguna setelah kemampuannya diakses secara nirkabel. Namun siapakah yang menemukan sistem nirkabel tersebut?
Dikutip dari berbagai sumber, adalah Hedy Lamarr yang memiliki peran penting dalam kehadiran sistem nirkabel yang kini menjadi basis sistem WiFi, Bluetooth, dan GPS. Berbagai produk sistem nirkabel itu pun kini masih sangat dimanfaatkan oleh banyak pengguna perangkat teknologi.
Hedy Lamarr lahir dari pasangan Emil Kiesler dan Getrud pada 9 November 1914 di Vienna, Austria. Hedy Lamarr sendiri merupakan nama populernya, sementara nama kelahirannya adalah Hedwig Eva Maria Kiesler.
Hedy Lamarr
Hedy Lamarr merupakan keturunan Yahudi karena kedua orangtuanya merupakan Yahudi.
Saat berusia 17 tahun, Hedy Lamarr muncul dalam sebuah film Jerman bertajuk Geld Auf Der Strase. Karirnya dibidang hiburan terus merangkak hingga membawanya ke Hollywood.
Saat memasuki Hollywood lah ia mengubah namanya menjadi Hedy Lamarr. Film pertamanya di Hollywood tayang pada 1938. Ia terbilang sukses di dunia hiburan bahkan dikenal sebagai perempuan paling cantik di film pada masa itu.
Selama karirnya di dunia hiburan, ia dikenal dengan adegannya dalam film yang sensual.
Pada saat itu ia menikah dengan pria terkaya di Austria, Friedrich Mandl. Namun ia merasa suaminya membatasi dirinya dalam berakting sehingga ia melarikan diri ke Paris dan mengembangkan karirnya.
George Anthiel, seorang komposer avant-garde yang kebetulan adalah tetangga Hedy Lamarr saat tinggal di California adalah anak imigran Jerman. Dia bereksperimen dengan kontrol otomatis alat musik terutama untuk musik yang dia buat untuk Ballet Mecanique.
Pada saat Perang Dunia Kedua ketika Lamarr dan Antheil membahas bagaimana torpedo yang dikendalikan oleh radio digunakan dalam perang angkatan laut dapat dihadang dengan menyiarkan gangguan tertentu pada kontrol frekuensi sinyal yang pada akhirnya akan mendapatkan torpedo secara tidak sengaja.
Bersama dengan Anthiel, Lamarr mengembangkan "Secret Communications System" yang dirancang untuk membantu melawan Nazi. Mereka mencapai prestasi ini dengan memanipulasi frekuensi radio pada interval tidak teratur selama penerimaan atau transmisi.
Penemuan mereka membentuk semacam kode yang tidak dapat dipecahkan yang mencegah penyebaran informasi dan pesan rahasia dari pencegatan oleh orang-orang yang bukan sekutu mereka.
Lamarr mendapatkan pengetahuannya tentang torpedo dari suami pertamanya, Mandl dan dia menggunakan pengetahuannya untuk membantu mengembangkan penemuan ini.
Dengan Anthiel yang menggabungkan penggunaan gulungan piano, mereka berhasil melepaskan lompatan frekuensi. Mereka menggunakan 88 tombol piano untuk mengubah sinyal secara acak dalam kisaran 88 frekuensi.
Pada 1942 ketika paten untuk penemuan Antheil dan Hedy Lamarr diberikan. Namun, versi awal teknik lompatan frekuensi yang mereka rancang disambut dengan tentangan oleh angkatan laut Amerika Serikat dan karena itulah temuan mereka tidak diadopsi.
Gagasan mereka tidak digunakan oleh angkatan laut hingga pada 1962, militer menggunakannya untuk blokade Kuba setelah paten tersebut masa berlakunya habis.
Pada 1997, penemuan ini mendapat kehormatan karena Electronic Frontier Foundation memberi penghargaan kepada Lamarr karena kontribusinya pada teknologi ini. Temuannya menjadi basis teknologi Bluetooth, koneksi Wi-Fi, dan CDMA.
Selama hidupnya, Hedy Lamarr menikah sebanyak enam kali dan dikaruniai tiga orang anak. Pada 1953 Lamarr menjadi warga negara Amerika Serikat (AS). Sebuah otobiografi dirinya seolah memojokkan Hedy Lamarr, yang kemudian disanggah olehnya.
Diusianya yang lebih tua tepatnya pada 1970-an, menjadi masa dimana ia mengasingkan diri. Hedy Lamarr ditawari naskah, iklan televisi bahkan proyek untuk panggung. Namun tak satupun tawaran itu diambil oleh Lamarr.
Pada 1981, ia mengalami masalah dengan penglihatannya dan memilih mengasingkan diri ke Miami Beach di Florida. Januari tahun 2000, Lamarr meninggal di Florida karena masalah jantung. Meski kiprahnya di dunia hiburan menuai kontroversi, kontribusinya di dunia sains mengantarkan kita pada teknologi nirkabel yang bermanfaat hingga saat ini.
Tidak ada komentar: