Ads Top

Semakin Canggih, Tumor Otak Kini Bisa Ditangani Lewat Alis

informasi kesehatan

NOTESIAGOY - Hingga beberapa tahun yang lalu, operasi tumor otak di Indonesia masih menggunakan metode konvensional dengan membuka tempurung kepala. Dengan metode yang berdarah-darah tersebut, tidak heran bila banyak pasien tumor otak yang merasa takut untuk menjalani operasi.

Namun, kini operasi tumor otak bisa dilakukan dengan lubang kecil pada alis mata. Selain tidak menakutkan, teknik ini juga lebih aman bagi pasien dan tidak meninggalkan bekas luka operasi yang panjang.

Dijelaskan oleh dr Agus C Anab, SpBS yang mempionirkan teknik tersebut di Indonesia dalam Media Briefing oleh Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Indonesia yang diadakan di Jakarta, Jumat (13/10/2017), teknik keyhole surgery supra orbital approach hanya membuat lubang kurang dari 1,5 sentimer pada alis.

Dokter yang kerap disapa Aca tersebut juga berkata bahwa teknik yang ditemukan oleh Alex Pernezky pada tahun 1999 ini dapat digunakan untuk mengangkat semua jenis tumor bagian depan, dasar tengkorak, dan parasela.

Lalu, tergantung dari letak tumornya, teknik keyhole surgery juga bisa dilakukan melalui belakang kepala, atas kepala, atau hidung.


info kesehatan

Dalam melaksanakan operasi, dokter menggunakan bantuan pengelihatan berupa mikroskop dan endoskop untuk melihat sampai titik objek terdalam. Dokter kemudian akan mengambil gumpalan tumor sedikit demi sedikit tanpa menyentuh bagian yang lain.

Nah, bila tumor berada di balik otak, maka dokter akan terlebih dahulu mengempiskan otak dengan mengeluarkan cairannya. Otak kemudian disibak melalui gerakan halus dan dokter bisa mulai mengambil gumpalan tumor.

Dikarenakan prosesnya yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian tersebut, operasi keyhole ini bisa memakan waktu rata-rata lima hingga enam jam.

Akan tetapi, dalam kasus tumor ganas yang lebih lunak seperti jeli, Aca berkata bahwa operasi bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua jam.

“Secara teknik lebih mudah (dari tumor ganas), yang membedakan adalah perawatan seusai operasinya, seperti radiasi dan kemoterapi,” ucapnya.

Dengan ukuran luka yang kecil, teknik ini tentu memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan teknik konvensional.

Beberapa di antaranya adalah proses penyembuhan yang sangat cepat, risiko infeksi yang lebih kecil, pendarahan minimal, dan lebih bagus secara kosmetik karena bisa disamarkan dengan alis.

“Dan yang paling penting, penekanan pada otak yang sehat lebih minimal,” ujarnya.

Hal ini dirasakan sendiri oleh pasien-pasien Aca yang turut hadir di acara. Baik Ny Amelia Genial (50 tahun) dan Ny Lina Hariati (56 tahun) bisa bangun dan berjalan dalam waktu sehari. Setelah tiga hari, pasien bahkan sudah diperbolehkan untuk pulang.

“Kontrolnya juga cuma satu minggu setelah operasi, lalu satu bulan kemudian. Jadi kontrolnya enggak terlalu banyak,” imbuh Fendi, suami Lina.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.