Sering Terabaikan, Ini Ciri-Ciri Air Tercemar yang Mungkin Masih Anda Minum
NOTESIAGOY - Air merupakan salah satu sumber penghidupan makhluk hidup. Menjadi kebutuhan dasar manusia, faktanya masih banyak di dunia ini yang kesulitan mendapatkan air bersih. Bila mengacu data, tercatat ada 800 juta jiwa yang tidak mendapatkan air bersih. Celakanya, kesehatan mereka terganggu!
Kematian pada balita banyak disebabkan juga karena konsumsi air kotor atau tercemar. Kondisi tubuh yang masih sangat sensitif membuat tubuh anak-anak itu harus "keracunan" air yang mereka konsumsi setiap harinya.
Meskipun sulit untuk menilai risiko yang tepat dari air minum yang terkontaminasi secara kimia, ada beberapa cara untuk mengatakan bahwa air yang Anda minum adalah air sehat dan tentunya dapat diminum.
Dilansir dari Medical Daily, dalam video TED-Ed, "Kapan air aman untuk diminum?" Mia Nacamuli menjelaskan bahwa air siap minum melewati proses penyulingan yang ketat. Sehingga dapat membantu mengurangi kasus penyakit yang ditularkan melalui mikrobial.
Pertama, dalam proses sedimentasi. Air dibiarkan mengendap dengan sendirinya. Hal tersebut memungkinkan partikel yang lebih berat tenggelam ke dasar. Karena partikel terlalu kecil untuk dihilangkan dengan sedimentasi saja, mereka harus melalui proses penyaringan di mana gravitasi menarik air ke bawah melalui lapisan pasir, dan menangkap partikel sisa di pori-pori.
Pemerintah mengatur proses ini karena adanya kandungan kimia berbahaya di air murni. Jika ketidakseimbangan klorin terjadi selama proses desinfeksi, ini bisa memicu reaksi kimia lainnya.
Misalnya, kadar produk sampingan klorin seperti trihalomethanes bisa meningkat, yang dapat menyebabkan korosi pipa dan pelepasan besi, tembaga, dan timbal ke dalam air minum.
Kontaminasi air semacam itu dinyatakan cukup berbahaya bagi manusia. Khususnya mengancam kesehatan jantung jangka panjang. Tak hanya itu, masalah kanker, penyakit kardiovaskular dan neurologis, dan keguguran pun bisa terjadi. Apalagi jika kadar bahan tercemarnya terlalu banyak.
Perlu Anda ketahui, desinfektan yang diberikan pada air minum membantu Anda lebih aman. Sebab, desinfektan berfungsi untuk mengeluarkan patogen penyebab penyakit. Namun, masih belum jelas bagaimana zat kimia dalam air minum dapat memengaruhi kesehatan manusia.
Kemudian, pertanyaan berikutnya adalah air seperti apa yang layak diminum?
Pertama, Anda harus menentukan apakah ada kekeruhan yang terlalu banyak. Ini mengacu pada kejernihan air yang disebabkan oleh sejumlah besar partikel individu yang cenderung tidak terlihat oleh mata telanjang. Pengukuran kekeruhan merupakan kunci untuk menguji kualitas air.
Setelah proses desinfeksi, air masih mengandung konsentrasi senyawa organik sintetis yang jika tertinggal dalam air. Senyawa itu dapat menyebabkan masalah rasa dan bau. Hal ini kemungkinan besar terjadi ketika sumber air baku tercemar parah.
Logam padat seperti arsenik, kromium, atau timbal, bisa ada di dalam air dan itu tidak sesuai untuk dikonsumsi. Namun, kontaminan ini tidak akan jelas tanpa pengujian air lebih lanjut. Dimana, itu dapat mengkonfirmasi adanya banyak kontaminan dan bahan kimia yang berbeda.
Tapi jika Anda ingin menguji air melalui kasat mata, cara yang cukup mudah adalah dengan melihat warna keruh, warna coklat atau kuning, bau busuk, atau bau klorin yang berlebihan.
Selain itu, penyimpanan air dapat membantu menghilangkan kontaminan potensial yang tertinggal setelah proses desinfeksi.
Biasanya, perlakuan ini menggunakan ionisasi untuk menurunkan kandungan mineral. Juga, filtrasi penyerapan digunakan sebagai strain karbon air untuk menghilangkan kontaminan dan produk sampingan kimia.
Tidak ada komentar: