Ads Top

Miris, Orang-orang Jenius Asal Indonesia Ini Lebih dihargai Negara Lain!

Indonesia adalah negara dengan SDA terbesar tapi mungkin SDM-nya yang belum bisa maksimal dan belum didukung sama fasilitas dan negara.

Kamu tau gak sama kisah Muhammad Kusrin seorang buruh yang sempat ditangkap pihak kepolisian karena bikin TV sendiri. Tapi syukurnya sekarang pemerintah peduli dan dukung usaha Kusrin. Kalau enggak itu sih miris banget.



Padahal keahlian orang yang kayak gini banyak dicari sama negara lain. Sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk kreatif dan inovatif tapi kalau setiap hasil kreatifitasnya gak dapat pengakuan dari negara sendiri bagaimana?

Coba kamu simak kisah orang jenius asal Indonesia ini yang udah tim YuKepo rangkumin

1. Warsito P. Taruno - alat kesehatan memerangi kanker


Tau dong penyakit kanker? Nah pria ini udah nyiptain alat yang bermanfaat banget buat terapi kanker guys. Setelah diuji coba di Lab in Vitro, produk ciptaannya itu berhasil jadi sarana buat tanding sama kanker.

Tapi sayangnya, waktu dia coba buat produksi massal di tanah air, harapannya pupus deh. Alasannya karena gak dapat izin pembuatan dan izin edar dari Lembaga Kesehatan di Indonesia. Pantang nyerah, akhirnya usaha itu berbuah manis.

Pemerintah Jepang justru menghargai banget hasil karyanya nih terus pesan massal produk buatannya. Menurut Jepang karya Warsito lebih efektif untuk memerangi kanker dibanding sama peralatan sejenis ciptaan negara lain. Yang apresiasi kok malah negara lain? Sedih.

2. Dr. Khoirul Anwar - penemu 4G LTE


Pria kelahiran Kediri lahir tahun 1978 yang punya nama asli Eng. Khoirul Anwar, salah satu orang dengan otak yang cukup jenius di Negeri Sakura, Jepang.

Pria lulusan ITB dan Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Ciptaannya yang mendunia jadi cikal bakal lahirnya generasi mobile, 4G LTE, yang sekarang udah berkembang dan dipakai di berbagai negara dunia.

Luar biasa toh tapi sayangnya pemerintah Indonesia juga kayaknya kurang peka dan belum menghargai hasil karya anak negeri dan lebih condong untuk membeli produk jadi dari negara luar. Sekarang terbukti hasil karyanya bermanfaat banget loh.

3. Randall Hartolaksono - pencipta anti-api dan anti-panas


Randall Hartolaksono, pria asal Surabaya lulusan dari University of London, jurusan Teknik Mesin yang berhasil menggunakan sampah makanan menjadi obyek yang sangat penting. Sampah yang dia pakai itu dari kulit singkong.

Siapa sangka idenya jadi salah satu bahan anti-api dan anti-panas yang bisa dipakai buat produk mobil dunia, seperti Ford sampai Petronas.

Penelitiannya pernah ditolak saat dipublikasikan di pertemuan tahunan di Edinburgh University, Skotlandia, tapi justru mendapatkan pengakuan oleh banyak negara setelah melakukan riset lanjutan selama 5 tahun.

Dia terus ngembangin penelitian-penelitian lanjutan tapi sayangnya gak satupun lisensi atau sertifikat uji standarnya berasal dari Indonesia.

4. Ricky Elson - mobil Selo


Ricky Elson atau pakar mesin lokal ini ditolak oleh pemerintah Indonesia karena dianggap gak lolos uji emisi. Ketika pemerintah Indonesia menolak mobil Selo karena dianggap gak ramah lingkungan, pemerintah Malaysia justru tertarik dan meminang produk buatan Ricky supaya bisa dikembangin lebih lanjut.

Dulu sempat rame waktu dia dapat tawaran dari Negeri Jiran di jejaring sosial. Akhirnya, Ricky ngambil tawaran dari pihak Malaysia supaya bisa lebih dikembangin, karena dia merasa gak ada titik temu dari pembicaraan serius dengan pemerintah Indonesia.

5. Muhammad Nurhuda - Kompor biomassa


Nurhuda seorang dosen Fakultas MIPA di Universitas Brawijaya Malang, Hasil karya yang berhasil bikin kompor yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan karena berbasis biomassa. Emisi gas buangnya jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Meskipun sekilas diliat mirip kompor dapur. Tapi laris manis di banyak negara, khususnya Norwegia justru sampai produksi massal di sana.

Mulai dari 2008 produknya di tanah air ini gak terlalu banyak yang minat. Kebiasaan orang di Indonesia lebih suka produk luar negeri karena lebih praktis dibandingin sama produk yang padahal ramah lingkungan itu guys.

Gak patah semangat, dia coba pasarin ke luar negeri ternyata peminatnya justru di luar ekspektasi sampai ke benua Afrika.

6. Yogi Erlangga - Rumus terapan minyak


Yogi Erlangga pencinta pelajaran matematika, berhasil dapat gelar doktor di Universitas Teknologi Delft, Belanda dan dinobatkan sebagai doktor matematika termuda di usia 31 tahun.

Dalam penelitiannya, Yogi berhasil menguak permasalahan yang udah berjamur. Masalah pencarian minyak secara cepat dan efisien.

Yogi menggunakan unsur gelombang, pemetaan dan penghitungan secara detail dan sistematis dalam penelitiannya itu. Hasilnya, rumus terapannya banyak dilirik sama perusahaan-perusahaan minyak terkenal dunia, salah satunya Sheel.

Sayangnya, harapan dia supaya risetnya bisa dipakai di perusahaan milik negara sendiri kandas.


Gimana menurut kamu soal orang-orang jenius di atas? Semoga kisah ini gak bikin kamu putus asa buat bikin bangga negara. Ke depan juga semoga pemerintah lebih ngejaga dan dukung orang-orang yang bisa bikin negara jadi lebih baik.

Kalau sampai banyak bibit hebat yang bisa jadi aset negara tapi mereka malah jadi milik negara lain, yang rugi nantinya siapa?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.