Ads Top

Bebas Jerawat, Bantal Tidur Harus Diganti Setiap 6 Bulan Sekali



NOTESIAGOY - Wajah jerawatan memang mengganggu penampilan. Jika tidak ingin makin parah kondisinya, sebaiknya Anda wajib mengganti bantal tidur Anda setiap enam bulan sekali.

Sebagian orang umumnya hanya rutin mengganti sarung bantal guling dan seprai kasur saja. Padahal, bantal juga perlu diganti, loh! Sama seperti sepatu olahraga, bantal tidur yang Anda gunakan setiap hari juga punya masa kedaluwarsa. Tapi sayangnya, tak banyak orang yang tahu soal ini dan jadi menggunakan bantal lebih lama dari yang seharusnya.

Kenapa harus ganti bantal tidur lama dengan yang baru?

Tahukah Anda kalau bantal tidur yang Anda gunakan setiap hari juga merupakan sarang dari bakteri dan binatang-binatang kecil lainnya?

Ya, meski terdengar seperti mimpi buruk, nyatanya ini sangat mungkin terjadi mengingat bantal kerap kali menempel pada wajah Anda (yang belum tentu bersih) sepanjang malam.

Berikut ini beberapa alasan mengapa bantal Anda perlu segera dipensiunkan dan menggantinya dengan yang baru.


1. Pemicu Jerawat

Penyebab jerawat memang banyak, namun siapa sangka jika bantal juga bisa jadi salah satu penyebabnya. Anda bisa terpapar bakteri penyebab jerawat ketika sering menempelkan kulit wajah ke benda yang kotor, termasuk bantal.

Bantal yang sudah dipakai bertahun-tahun merupakan tempat berkumpulnya debu, minyak, kulit mati, keringat, sisa-sisa make up, bahkan air liur.

Itu sebabnya bantal juga wajib dicuci. Jika Anda rentan berjerawat, para ahli merekomendasikan untuk mencuci sarung bantal beberapa kali dalam seminggu.


2. Sarang Tungau

Umumnya banyak orang beranggapan jika selama bantal masih enak dipakai, maka tidak akan diganti. Tapi hati-hati bantal yang sudah bertahun-tahun dipakai biasanya ‘menyimpan’ makhluk-makhluk mikroskopis yang bisa jadi pemicu alergi.

Makhluk kecil dan berkaki delapan alias tungau ini memang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Meskipun di bagian luar bantal terlihat masih bagus, siapa sangka jika di dalamnya terdapat sarang tungau dan bakteri.

Sebenarnya tungau tidak membawa penyakit. Akan tetapi enzim di kotoran tungaulah yang bisa membuat beberapa orang alergi. Pada orang yang memiliki asma, kehadiran tungau ini bisa membuat gejala asmanya lebih buruk.

Selain itu, apabila Anda mengalami pilek berkepanjangan, batuk yang terus-menerus, ataupun mata gatal dan berair bisa jadi itu karena tungau dan kotorannya yang menempel di bantal. Karena itu jika pilek atau batuk Anda tidak sembuh-sembuh, cobalah dulu mengganti bantal Anda.


3. Bikin Leher Pegal Karena “Salah Bantal”

Bentuk bantal yang sudah dipakai terlalu lama akan lapuk dan mengempis sehingga tidak nyaman untuk dipakai. Pada akhirnya, inilah yang sering menyebabkan Anda mengeluh sakit-sakit di leher dan bahu karena “salah bantal”.

Pasalnya leher dan kepala Anda semalaman tidak tersangga dengan baik. Jadi, jika bantal Anda sudah kempes relakan saja untuk diganti yang baru.

Idealnya, harus seberapa sering ganti bantal?

Kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang adalah hanya rutin mencuci sarung bantal maupun seprainya saja. Padahal, seperti halnya sarungnya, bantal tidur juga perlu dicuci rutin.

Bantal yang terbuat dari bahan sintetis dapat dicuci dengan menggunakan mesin cuci. Jangan lupa pastikan jika bantal tidur yang Anda cuci dibilas sampai bersih agar tidak ada detergen yang tersisa. Namun, untuk bantal yang terbuat dari bulu, Anda bisa mencucinya di laundry dan minta di-dry clean.

Menurut National Sleep Foundation, bila Anda termasuk orang yang memiliki alergi dengan debu atau tungau, maka bantal sebaiknya diganti setiap enam bulan sekali. Demikian ditulis Hellosehat.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.