Ads Top

Setelah Menikah Masih Punya Gaji Kecil, Ini Cara Mengelolanya




NOTESIAGOY -- Setelah menikah kebutuhan terasa makin banyak seperti kebutuhan hidup, rencana beli rumah, mobil, dan siapkan dana pendidikan anak-anak. Bagi pekerja kantoran, naik gaji jadi keinginan. Padahal mengelola gaji jauh lebih penting dari itu.

Saat seseorang masih memiliki status lajang, gaji pas-pasan mungkin saja belum menjadi persoalan. Namun, saat seseorang telah menikah dan kebutuhan semakin banyak, maka persoalan gaji yang kecil jadi masalah serius.

Pada dasarnya, setiap orang perlu melakukan perencana keuangan yang baik agar gajinya tidak terhambur sia-sia. Gaji kecil bukan berarti tidak bisa memenuhi kebutuhan, sementara gaji besar bukan berarti semua masalah keuangan teratasi. Semua kembali kepada orang yang mengelolanya.

Meskipun seseorang mendapatkan gaji besar, apabila kurang pandai mengaturnya, bisa saja tidak mendapatkan apa-apa alias gaji hanya numpang lewat saja.

Ketika harus menghadapi kenyataan gaji yang kecil, ini cara atur keuangan rumah tangganya seperti dilansir cekaja.com.


1. Rencanakan Belanja Bulanan

Sebelum pergi belanja bulanan, catat dengan teliti apa saja yang perlu dibeli. Setelah berada di tempat belanja, usahakan taat pada catatan sehingga tidak melirik barang-barang di luar daftar yang sebenarnya tidak dibutuhkan.


2. Cari Cara Menghemat Pengeluaran

Ada banyak cara untuk menghemat pengeluaran. Misalnya saja, masak sendiri, belanja barang bekas layak pakai alias preloved, memanfaatkan kode diskon untuk belanja online, berburu tiket murah saat akan traveling, dan lain sebagainya. Selagi ada kesempatan untuk berhemat, gunakanlah.


3. Kejar Program Rumah Subsidi

Hunian yang layak adalah kebutuhan setiap keluarga. Hanya saja, dengan fakta harga properti yang selangit, tak jarang keluarga yang tidak mampu membeli rumah secara tunai. Jangankan tunai, tak sedikit yang untuk membeli rumah secara kredit saja tidak sanggup, karena uang muka dan cicilannya terlalu berat.

Bagi pemimpin rumah tangga yang gajinya masih minim, janganlah minder dan merasa tidak akan bisa membeli rumah idaman. Saat ini pemerintah tengah gencar menggenjot program rumah murah bersubsidi.

Dengan mengambil KPR rumah subsidi, masyarakat bisa mendapatkan rumah dengan uang muka terjangkau dan cicilan flat di kisaran Rp800.000 Rp900.000-an saja per bulannya.


4. Tahan Diri Untuk Berutang

Terlalu banyak membayar utang setiap bulannya jelas akan mengganggu arus kas keluarga. Dalam perencanaan keuangan, seringkali terdapat anjuran bahwa cicilan utang sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari penghasilan.

Apa tujuannya? Agar keuangan tetap sehat. Dengan rasio semacam itu, membayar cicilan akan lancar dan kebutuhan lainnya tetap terpenuhi. Karena itu, sebelum berutang, pikirkan matang-matang agar tidak terbebani cicilan yang memberatkan.


5. Jangan Lupakan Dana Darurat

Agar terhindar dari utang, kumpulkan dana darurat meskipun penghasilan pas-pasan. Setiap bulan, sisihkan penghasilan agar terkumpul dana darurat dalam jumlah yang memadai. Dana darurat akan bermanfaat ketika terjadi sesuatu yang di luar dugaan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.