5 Langkah Tinggalkan Kebiasaan Konsumtif Jadi Produktif
NOTESIAGOY - Banyak orang tergiur dengan iming-iming diskon dan barang tren terbaru dari pertokoan di mal-mal. Tanpa pikir panjang, isi dompet tergerus untuk membeli barang yang belum tentu masuk daftar kebutuhan.
Lebih parah lagi, sebagian orang masih memaksa belanja menggunakan uang tabungan atau kartu kredit dengan alasan “mumpung sedang diskon”. Padahal isi kantong mulai kempis.
Ujungnya, mereka terjebak utang yang tiap bulan terus menggerus gaji. Tabungan pun ludes.
Masyarakat modern memang cenderung lebih konsumtif. Penelitian seorang filsuf asal Perancis Jean Baudrillard mendukung hal ini.
Baudrillard menemukan bahwa sistem konsumsi berada di tempat utama dalam lapisan masyarakat modern. Hal itu kemudian menciptakan pola hidup konsumtif, yaitu ketika seseorang membeli berdasarkan keinginan dan bukan kebutuhan.
Untuk menghindari pola hidup tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan :
● Catat pengeluaran
Seperti dilansir Business Insider, Jeremy Jacobson dan Winnie Tseng, pasangan muda yang pensiun pada usia 30, menekankan pentingnya mencatat dan menganalisis pengeluaran bulanan. Dari sana, rincian per hari untuk pembelian yang tidak dibutuhkan akan ditemukan.
Catatan itu juga akan membantu Anda mengetahui besar kecil pengeluaran setiap hari. Anda tak bisa lagi membohongi diri dengan merasa hemat, tetapi gaji tiba-tiba habis.
Aplikasi keuangan pada ponsel pintar, seperti Mint dan Dollarbird, atau membuat tabel pada buku harian dapat menjadi pilihan. Gunakan media termudah agar Anda tidak punya alasan untuk menghindar dan lupa mencatat.
● Bijak pakai kartu kredit
Kartu kredit merupakan salah satu metode pembayaran yang menyenangkan karena memberi fasilitas cicilan dan potongan harga. Namun, kartu ini sering kali membuat penggunanya tidak sadar mengeluarkan uang dan tahu-tahu ada tagihan besar pada akhir bulan.
Karena itulah, pembelanjaan dengan kartu kredit sebaiknya dilakukan hanya untuk kebutuhan penting. Misalnya, saat Anda harus mencicil mesin cuci atau sofa sehabis membeli rumah baru.
Sebelum buka kartu kredit, pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan dari bank. Pemilik kartu kredit sering kali merasa tertipu dengan berbagai biaya tambahan, padahal hal itu sudah tercantum dalam "kontrak" di awal.
Nah, Anda pun patut memeriksa tagihan ketika waktu pembayaran tiba. Hal ini untuk menghindari terselipnya "transaksi siluman" atau kejanggalan pengeluaran yang tidak dilakukan.
● Ciptakan "Hari Tanpa Pengeluaran"
Tanpa sadar, ada saja hal-hal yang menyebabkan Anda harus membuka dompet dan mengeluarkan uang setiap harinya. Agar lebih hemat, Anda dapat menyiasati dengan menciptakan "Hari Tanpa Pengeluaran".
Kebiasaan ini sebaiknya dilakukan satu kali dalam seminggu, misalnya pada akhir pekan. Anda bisa menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga di rumah sebagai alternatif jalan-jalan ke luar.
Agar manfaatnya lebih terasa, uang yang biasanya terpakai bisa disisihkan ke dalam amplop tersendiri untuk dibuka pada akhir bulan. Anda boleh jadi terkejut dengan kesuksesan jumlah tabungan tak terduga ini.
● Bawa bekal
Bawa bekal sendiri adalah trik ampuh menangkal godaan ajakan makan siang di restoran/rumah makan dari teman kerja. Anda pun dapat memangkas setengah dari jatah uang makan siang yang biasa di keluarkan.
Anda bisa coba memasak dalam porsi besar pada akhir pekan dan menyimpannya di kulkas sebagai persediaan untuk dua atau tiga hari. Menu yang tidak cepat basi, misalnya ayam goreng, dapat menjadi pilihan mudah.
Kebiasaan jajan pada sore hari dapat pula Anda tutup dengan membawa kudapan sendiri. Pisang atau apel ampuh untuk membuat Anda kenyang lebih lama sekaligus menambah nutrisi dalam tubuh.
● Ubah kebiasaan
Pola hidup konsumtif tidak lepas dari kebiasaan harian seseorang. Sering mengintip toko online sebelum tidur, misalnya, bisa memicu Anda membeli barang-barang baru.
Terlebih lagi jika toko sedang menawarkan diskon besar-besaran, uang simpanan bisa jadi habis untuk belanja. Padahal, kebutuhan belanja sebaiknya tidak mengganggu tabungan.
Lebih baik, biasakan untuk menjual barang-barang yang sudah tidak dipakai. Hasil penjualan lalu digunakan sebagai modal untuk membeli barang lain. Jangan sampai kegiatan belanja mengganggu uang simpanan.
Tidak ada komentar: