Layaknya Pemakaman, Museum Taman Prasasti Simpan Cerita Tengkorak Menangis
NOTESIAGOY - Ada satu museum di Jakarta yang tampilannya cukup berbeda. Museum tersebut tidak berupa bangunan yang bertingkat atau bergaya kolonial jaman dulu layaknya museum di kompleks Kota Tua.
Museum yang ini cukup mampu membuat bulu kuduk siapapun berdiri alias merinding. Memiliki tampilan layaknya taman, tapi bukan juga seperti taman indah yang penuh tanaman hias atau bunga-bunga. Taman sekaligus museum tersebut bahkan memberikan kesan mistis ketika kali pertama mata kamu melihatnya.
Ya, Museum Taman Prasasti. Museum yang telah ada pada sekira 288 tahun silam ini berada di Jl. Pangeran Jayakarta, Jakarta, yang dulunya bernama Jacatra Weg. Bagi kamu yang belum pernah ke museum sekaligus taman tersebut agaknya mesti menyiapkan mental terlebih dahulu.
Alasannya cukup sederhana, Museum Taman Prasasti memiliki pemandangan layaknya pemakaman. Dan, museum tersebut juga merupakan tempat yang memiliki cukup banyak kisah kematian dari tokoh-tokoh penting berasal dari periode sejarah berbeda.
Museum Taman Prasasti resmi dijadikan sebagai museum pada 1977 oleh Ali Sadikin yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, uniknya museum yang sempat bernama Kebon Jahe Kober ini, sebelumnya adalah pemakaman umum, yang dibangun pada 1795 sekira 222 tahun silam untuk gantikan pemakaman dari gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang dikenal dengan Museum Wayang.
Museum yang lebih cocok disebut taman pemakaman ini memang sengaja dibentuk layaknya kuburan, karena dikhususkan untuk menyimpan macam-macam batu nisan dan prasasti yang punya nilai sejarah cukup tinggi. Salah satu nisan yang ada di taman ini ialah tokoh Soe Hok Gie.
Ketika memasuki area taman, kesan mistis dan seram akan segera menyergap kamu. Namun, bagi kamu yang cukup memiliki keberanian, lokasi taman bisa dijadikan spot foto yang apik. Ada banyak patung-patung malaikat yang akan membuat latar belakang foto kamu tampak lebih bagus.
Dibalik kemistisan dan horornya Museum Taman Prasasti ada sebuah cerita yang tidak kalah seram. Kabarnya ada tengkorak manusia yang mengeluarkan air mata. Dan pada malam menjelang, seorang penjaga pernah mendengar suara tangisan yang setelah ditelusuri suara itu berasal dari prasasti Pieter Erbeveld.
Pieter Erbeveld adalah seorang pria yang berdasar campuran Jerman dan Thailand yang membenci bangsa Belanda. Walau tengkorak yang ada di Museum Taman Prasasti tiruan, tapi menurut para penjaga dan beberapa pengunjung, tengkoraknya masih sering menunjukkan keanehan seperti mengeluarkan air mata.
Tidak ada komentar: