Ibu Hamil, Jauhi 4 Bahan Kimia Berbahaya Ini
NOTESIAGOY - Banyak kegiatan maupun rutinitas yang mungkin sering Anda lakukan saat hamil. Sebelum bertindak lebih jauh, Anda bisa mempertimbangkan kegiatan yang bersinggungan langsung dengan bahan kimia.
Perlu Anda tahu bahwa bahan kimia mengandung solvent, zat kimia yang berguna untuk melarutkan atau mengencerkan zat kimia lainnya. Terkadang solvent dapat menimbulkan efek beracun (toksikasi) pada wanita hamil.
Toksik adalah zat yang bila dapat memasuki tubuh dalam keadaan cukup dan secara konsisten dapat menyebabkan fungsi tubuh menjadi tidak normal.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, seperti dikutip dari KlikDokter, Selasa, (3/10/2017), solvent bisa masuk ke dalam tubuh dengan cara :
1. Inhalasi. Dengan cara menghirup uap dan asap dari solvent.
2. Kulit. Solvent terpapar ke kulit dan kemudian di absorbsi oleh tubuh.
3. Digestive. Tanpa sengaja menelan solvent.
Lalu, bahan kimiawi apa yang perlu diperhatikan paparannya saat Anda sedang hamil?
Cat Dinding
Kehadiran anggota baru di keluarga, biasanya orangtua sibuk menyiapkan perlengkapan bayi, tak terkecuali kamar untuk bayi.
Warna kamar biasanya disesuaikan dengan jenis kelamin anggota baru tersebut. Bagaimana dengan paparan cat pada ibu hamil jika sedang berada di rumah?
Cat mengandung bahan kimiawi, namun saat ini hanya sedikit penelitian yang menjelaskan mengenai kandungan-kandungan dalam cat yang berbahaya untuk kehamilan.
Yang sudah diketahui saat ini adalah, jika memang ingin mengecat di dalam rumah, ada hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Pilihlah cat dinding yang berbahan dasar air (latex) daripada cat yang berbahan dasar minyak.
2. Hindari memasuki ruangan yang sudah dicat, setidaknya dua hari setelah selesai dikerjakan, untuk menghindari paparan bau ruangan dan catnya.
3. Buka jendela di sekitar ruangan yang baru saja dicat, agar ventilasi udaranya baik dan berputar dengan udara di luar.
Cairan pembersih
Beberapa cairan pembersih dapat berbahaya bagi ibu hamil, yang perlu diperhatikan adalah cek kemasan dan lihat apakah terdapat peringatan tertulis bahwa cairan tersebut toksik .
Berikut senyawa kimia dalam cairan pembersih yang dapat membuat efek toksik pada wanita hamil:
1. Glycol. Pada pembersih kompor dan jendela biasanya mengandung glycol. Glycol dapat meningkat risikonya pada wanita hamil dan menyebabkan keguguran.
2. Phenol. Cairan phenol dapat menyebabkan gangguan organ pada janin atau bahkan kematian pada janin.
3. Amonia. Cairan ini dapat menyebabkan gejala mual dan muntah pada ibu hamil. Cara menghindari efek toksis jika memang Anda terpaksa terpapar dengan cairan pembersih tersebut adalah dengan menggunakan sarung tangan saat menggunakan cairan pembersih tersebut, menggunakan masker hidung dan buka jendela agar ventilasi udara berputar keluar ruangan.
Cat Kuku
Saat hamil, tentu semua wanita tetap ingin tampil cantik. Tidak sedikit mereka yang menginginkan kuku juga dipercantik. Namun bagaimana efek cat kuku dan cairan pembersih cat kuku pada wanita hamil?
Efek pada wanita hamil terbilang sangat aman, namun yang perlu diperhatikan saat mengecat kuku adalah lakukan pada ruangan terbuka atau yang memiliki ventilasi udara yang baik.
Paparan bahan kimia dari cat kuku dalam jangka waktu yang tak lama, tidak akan memberikan efek toksik pada wanita hamil.
Berikut dua bahan kimia yang biasanya terdapat didalam cat kuku:
1. Formaldehide. Cairan ini tidak berpengaruh kepada janin, namun cairan ini dapat memberikan rasa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, bahkan paru-paru. Paparan dalam jangka waktu yang lama dan rutin dapat meningkatkan risiko terhadap kanker.
2. Toluen. Paparan toluene dapat mengiritasi mata, tenggorokan dan paru-paru. Paparan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan saraf dan gangguan organ janin.
Sedangkan kandungan aceton di dalam cairan pembersih kuku dianggap aman jika terpapar pada wanita hamil dalam waktu yang relatif singkat. Dianjurkan untuk segera mencuci tangan setelah membersihkan cat kuku.
Pewarna Rambut
Bagaimana dengan penggunaan pewarna rambut saat hamil? Meskipun sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara uji klinis, namun tidak ada juga penelitian yang mendukung bahwa kandungan kimia di dalam pewarna rambut tersebut aman untuk ibu hamil.
Para peneliti hanya mengetahui bahwa tindakan mewarnai rambut dapat terserap ke dalam kulit kepala, lalu masuk ke dalam peredaran darah, sehingga secara teori hal ini dapat memengaruhi perkembangan janin.
Merujuk dari teori ini, maka beberapa dokter menganjurkan agar penggunaan pewarna rambut dihindari saat trimester pertama di mana saat trimester pertama, organ-organ vital pada janin mulai berkembang.
Jika Anda merasa sangat membutuhkan tindakan pewarnaan rambut yang bisa Anda lakukan adalah:
1. Memilih produk pewarna yang tidak menyerap kedalam kulit kepala seperti tindakan highlight
2. Memilih bahan pewarna yang berbahan dasar alami seperti henna
3. Jika Anda memilih untuk mewarnai rambut sendiri, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan dan melakukan di ruangan terbuka atau ruangan dengan ventilasi udara yang baik untuk meminimalisir paparan bahan kimia selama proses pewarnaan.
Tidak ada komentar: