Mitos Ini Sering Bikin Wanita Malas Pakai Kontrasepsi
Sumber foto: Shutterstock
NOTESIAGOY - Sampai saat ini masih beredar mitos mengenai efek samping maupun keamanan penggunaan kontrasepsi, khususnya pada wanita. Tak dapat dipungkiri, mitos tersebut menyebabkan sejumlah wanita enggan menggunakan kontrasepsi.
Group GM Reproductive Health & Contraceptive Business Unit DKT Indonesia, Aditya A. Putra, mengatakan, mitos yang paling banyak beredar adalah alat kontrasepsi hormonal yang bisa menyebabkan kegemukan.
"KB hormon bikin gemuk itu mitos, enggak benar. KB itu memang pengaruh ke hormon, tapi enggak pengaruh ke berat badan," jelas Aditya dalam acara peringatan 20 Tahun DKT Indonesia di Jakarta, pada Kamis (19/1/2017) lalu.
Mitos lainnya, yaitu penggunaan alat kontrasepsi IUD atau spiral yang katanya dapat berjalan masuk ke bagian tubuh yang lebih dalam, misalnya ke daerah panggul. Aditya juga menegaskan hal itu adalah mitos.
"Apalagi IUD modern sekarang ini sesuai anatomi perempuan. Jadi itu mitos yang sering kita hadapi," lanjut Aditya.
Menurut Aditya, mitos tersebut tak hanya dipercaya masyarakat di pedesaan, tetapi juga di perkotaan.
Untuk lebih jelasnya dan menentukan kontrasepsi yang sesuai, wanita bisa berkonsultasi dengan bidan.
Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN, Catur Sentana menambahkan, banyak pilihan kontrasepsi baik hormonal maupun non-hormonal.
Menurut Catur, semua alat kontrasepsi pun efektif mencegah kehamilan untuk mewujudkan keluarga berencana. Namun, patuhi ketentuan setiap alat kontrasepsi.
Misalnya, jelas Catur, kontrasepsi hormonal sebaiknya tidak digunakan lebih dari 2-3 tahun. Setelah itu bisa menggantinya dengan kontrasepsi jangka panjang.
Kemudian, kontrasepsi IUD ada yang selama 5 tahun ada yang 8 tahun. Jadi sesuaikan pemakaian dengan jangka waktu tersebut, jangan berlebihan.
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar: